WWW (World Wide Web)
World Wide
Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi
yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam
untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan
Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian dari pada
Internet.
WWW merupakan kumpulan peladen
web dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan
informasi untuk dapat digunakan bersama. WWW adalah bagian yang paling menarik
dari Internet. Melalui web, para pengguna dapat mengakses informasi-informasi
yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video dan
animasi.
Kegunaan ini tergolong masih baru
dibandingkan surat elektronik, sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang
tersimpan di peladen web, dan yang peladennya tersebar di lima benua termasuk
Indonesia yang terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet.
Dokumen-dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format HTML
(Hypertext Markup Language).
Suatu halaman dokumen informasi
dapat terdiri atas teks yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan
dengan dokumen lain. Keterkaitan halaman
lewat teks ini disebut pranala. Dokumen infomasi ini tidak hanya terdiri dari
teks tetapi dapat juga berupa gambar, mengandung suara bahkan klip video.
Kaitan antar-dokumen yang seperti itu biasa disebut hipermedia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW
adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling bertautan dengan menggunakan
tautan hiperteks. Dengan mengeklik pranala (hipertaut), maka para pengguna bisa
berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.
Sistem
informasi global saling terhubung yang dibayangkan Tim Berners-Lee terwujud
pada paruh akhir 1980-an. Pada tahun
1985, Internet global mulai berkembang di Eropa dan Domain Name System/DNS
(dasar Uniform Resource Locator/URL) dilahirkan. Tahun 1988, IP antara Eropa
dan Amerika Utara tersambung secara langsung untuk pertama kalinya dan
Berners-Lee mulai membahas potensi sistem jejaring (web) di CERN. Tanggal 12 Maret 1989, Berners-Lee mengirim
sebuah proposal berjudul "Information Management: A Proposal" kepada
dewan manajemen CERN. Ia mengusulkan sistem bernama "Mesh" yang
menggunakan ENQUIRE, proyek pangkalan data dan perangkat lunak yang ia buat pada
tahun 1980. Proposalnya mencantumkan istilah "web" dan menjelaskan
sistem manajemen informasi berbasis tautan yang tertanam di dalam teks biasa:
"Bayangkan semua referensi dokumen ini tertaut dengan alamat jaringan
halaman yang dikandungnya. Jadi, saat membaca dokumen ini, Anda bisa mengakses
referensinya dengan sekali klik." Katanya, sistem seperti itu sudah ada
sebutannya, hypertext, istilah yang diciptakannya pada tahun 1950-an. Menurut
proposal tersebut, tautan hiperteks seharusnya bisa mencakup semua dokumen
multimedia, termasuk grafis, suara, dan video, sehingga Berners-Lee mengadopsi
istilah hypermedia.
Dengan bantuan rekannya sekaligus
pegiat hiperteks, Robert Cailliau, Berners-Lee merilis proposal resmi pada 12
November 1990 untuk membangun sebuah "proyek hiperteks" bernama
"World Wide Web" (satu kata) sebagai "jejaring dokumen-dokumen
hiperteks" yang dibaca menggunakan "peramban" menggunakan
arsitektur klien–server. Waktu itu, HTML dan HTTP sudah dikembangkan selama dua
bulan dan peladen web pertama akan diuji satu bulan kemudian. Proposal tersebut
memperkirakan bahwa tampilan web (read-only) akan dikembangkan dalam kurun tiga
bulan. Mereka butuh enam bulan untuk membangun teknologi yang memungkinkan
"pembuatan tautan dan materi baru oleh pembaca [agar] kesempatan menulis
terbuka selebar-lebarnya" sekaligus "pemberitahuan otomatis kepada
pembaca setiap kali ada materi baru yang menarik bagi mereka". Meski
target tampilan web tercapai, target kesempatan menulis konten dicapai dalam waktu
yang lama (konsep wiki, WebDAV, blog, Web 2.0, dan RSS/Atom).
Sistem
informasi global saling terhubung yang dibayangkan Tim Berners-Lee terwujud
pada paruh akhir 1980-an. Pada tahun 1985, Internet global mulai berkembang di
Eropa dan Domain Name System/DNS (dasar Uniform Resource Locator/URL)
dilahirkan. Tahun 1988, IP antara Eropa dan Amerika Utara tersambung secara
langsung untuk pertama kalinya dan Berners-Lee mulai membahas potensi sistem
jejaring (web) di CERN. Tanggal 12 Maret
1989, Berners-Lee mengirim sebuah proposal berjudul "Information
Management: A Proposal" kepada dewan manajemen CERN. Ia mengusulkan sistem
bernama "Mesh" yang menggunakan ENQUIRE, proyek pangkalan data dan
perangkat lunak yang ia buat pada tahun 1980. Proposalnya mencantumkan istilah
"web" dan menjelaskan sistem manajemen informasi berbasis tautan yang
tertanam di dalam teks biasa: "Bayangkan semua referensi dokumen ini
tertaut dengan alamat jaringan halaman yang dikandungnya. Jadi, saat membaca
dokumen ini, Anda bisa mengakses referensinya dengan sekali klik."
Katanya, sistem seperti itu sudah ada sebutannya, hypertext, istilah yang
diciptakannya pada tahun 1950-an. Menurut proposal tersebut, tautan hiperteks
seharusnya bisa mencakup semua dokumen multimedia, termasuk grafis, suara, dan
video, sehingga Berners-Lee mengadopsi istilah hypermedia.
Dengan bantuan rekannya sekaligus
pegiat hiperteks, Robert Cailliau, Berners-Lee merilis proposal resmi pada 12
November 1990 untuk membangun sebuah "proyek hiperteks" bernama
"World Wide Web" (satu kata) sebagai "jejaring dokumen-dokumen
hiperteks" yang dibaca menggunakan "peramban" menggunakan
arsitektur klien–server. Waktu itu, HTML
dan HTTP sudah dikembangkan selama dua bulan dan peladen web pertama akan diuji
satu bulan kemudian. Proposal tersebut memperkirakan bahwa tampilan web
(read-only) akan dikembangkan dalam kurun tiga bulan. Mereka butuh enam bulan
untuk membangun teknologi yang memungkinkan "pembuatan tautan dan materi
baru oleh pembaca [agar] kesempatan menulis terbuka selebar-lebarnya" sekaligus
"pemberitahuan otomatis kepada pembaca setiap kali ada materi baru yang
menarik bagi mereka". Meski target tampilan web tercapai, target
kesempatan menulis konten dicapai dalam waktu yang lama (konsep wiki, WebDAV,
blog, Web 2.0, dan RSS/Atom).
Sejarawan umumnya sepakat bahwa
titik balik World Wide Web terjadi ketika peramban web Mosaic diperkenalkan
tahun 1993. Mosaic adalah peramban grafis yang dikembangkan oleh tim bentukan
Marc Andreessen di National Center for Supercomputing Applications-University
of Illinois at Urbana–Champaign (NCSA-UIUC). Anggaran pengembangan Mosaic
berasal dari US High-Performance Computing and Communications Initiative dan
High Performance Computing Act of 1991, salah satu proyek komputasi yang
dirintis Senator Al Gore. Sebelum Mosaic dirilis, tampilan grafis jarang
dipadukan dengan teks di dalam halaman web. Selain itu, web tidak begitu
populer bila dibandingkan dengan protokol-protokol Internet lama seperti Gopher
dan Wide Area Information Servers (WAIS). Antarmuka pengguna grafis Mosaic
memungkinkan web menjelma sebagai protokol Internet terpopuler. World Wide Web
Consortium (W3C) didirikan oleh Tim Berners-Lee setelah ia keluar dari
Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) pada Oktober 1994. W3C dibentuk di
Massachusetts Institute of Technology Laboratory for Computer Science (MIT/LCS)
atas bantuan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang sebelumnya
ikut merintis Internet; satu tahun kemudian, cabang kedua didirikan di INRIA
(laboratorium penelitian komputer nasional Perancis) atas bantuan Direktorat
Jenderal Masyarakat Informasi (DG InfSo) Komisi Eropa; lalu pada tahun 1996,
cabang ketiga didirikan di Universitas Keio, Jepang. Pada akhir 1994, jumlah
situs web masih sedikit, tetapi banyak situs besar yang merintis atau
menginspirasi situs-situs populer saat ini.
Seiring populernya Internet,
situs web dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Perkembangan ini mendorong
pembuatan standar protokol dan format web global. Berners-Lee tetap memandu
pengembangan beberapa standar web seperti bahasa markah untuk membuat halaman
web. Ia juga mengusung konsep Web Semantik. World Wide Web memungkinkan
informasi tersebar melalui Internet dengan format yang ramah pengguna dan
fleksibel. WWW berperan penting dalam memasyarakatkan Internet. Meski kedua
istilah itu sering dianggap sama, World Wide Web berbeda dengan Internet. Web
adalah ruang informasi yang mengandung dokumen dan sumber yang saling tertaut
(hyperlinked) dan ditandai oleh URI. Web dijalankan sebagai perangkat lunak
klien-server menggunakan protokol-protokol Internet seperti TCP/IP dan HTTP.
Berners-Lee dianugerahi gelar ksatria pada tahun 2004 oleh Ratu Elizabeth II
atas "jasa-jasanya dalam pengembangan Internet global".
Web adalah suatu ruang informasi
di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global
yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). Secara umum, Web 1.0
dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit
interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Lalu, tak lama kemudian muncullah
Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan
oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk
memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat Web 2.0 adalah
Read-Write. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat
sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang
dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan
orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk
komunitas daring besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0
dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer
to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML
XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua
arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori
Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal
RSS/Sindikasi
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada
Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs
Pengguna
Yang menjadi
kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang
mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam situs web tersebut dan
melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna
internet dapat melihat konten suatu situs web tanpa harus berkunjung ke alamat
situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and
drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika
dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web
3.0.Konsep ini dapat diandaikan sebuah situs web sebagai sebuah intelektualitas
buatan (Artificial Intelegence). Aplikasi – aplikasi daring dalam situs web
dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web
service.
Di web 3.0 ini, sudah terjadi
konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi.
Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna.
Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja
tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita
rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau
komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon
dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum
alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih
maju.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai
dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google
Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya,
yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Permasalahan yang potensial
muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan
akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal
ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D.
Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi
di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung
dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat
Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0
masih harus menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam
pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita
masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet
kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi
masyarakat luas.
·
Web 1.0
Merupakan
teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet
karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Situs
web yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk
pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai
Situs web seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com”
dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
·
Web 2.0
Web 2.0
Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun
2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan
sharing informasi secara daring. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat
didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri
komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan
merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai
keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah:
Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih
banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti
jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”)
merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna
Web.
Pada umumnya, Situs web yang
dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai
berikut:
· CSS (Cascading Style Sheets)
· Aplikasi Rich Internet atau berbasis
Ajax
· Markup XHTML
· Sindikasi dan agregasi data
menggunakan RSS/Atom
· URL yang valid
· Folksonomies
· Aplikasi wiki pada sebagian atau
seluruh Situs web
· XML Web-Service API
·
Web 3.0 / Semantic Web
Walaupun masih
dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap
berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi
untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile
sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun,
menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara
baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan
dari data daring.
Berdasarkan definisi yang
dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama
karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di
dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang
dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software
agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu
mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web
dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide
Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web
adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi
ciri khas dari web 3.0 :
· Transformation dari tmp penyimpanan
yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
· Ubiquitous connectivity, memungkinkan
info diakses di berbagai media.
· Network computing,
software-as-a-service business models, Web services interoperability,
distributed computing, grid computing and
cloud computing;
· Open technologies, sebagian besar
semuanya berjalan dalam platform open source/free.
· Open identity, OpenID, seluruh info
adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
· The intelligent web, Semantic Web
technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application
platforms, and statement-
based datastores;
· Distributed databases, database
terdistribusi dalam WWD (World Wide Database).
· Intelligent applications
Daftar Pustaka :
- · https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-www.html
- · https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-hyperlink.html
- · https://cinoyraz.wordpress.com/2011/04/16/jelaskan-apa-yang-dimaksud-dengan-world-wide-web-www-web-website-web-pages-web-browser-web-server/